Jakarta (BPH)---Pemerintah dan DPR memutuskan besaran komponen BPIH 2025 yang disepakati sebesar Rp 89.410.258,79. Angka itu turun dibanding BPIH 2024 sebesar Rp 93.410.286 atau terdapat penurunan sebesar Rp 4.000.027,21 per jemaah haji.
Haji murah dan nyaman selalu menjadi impian calon jemaah haji Indonesia. Biaya ibadah haji di Indonesia, meskipun bukan yang termaha di kawasan ASEAN, namun masih memberatkan bagi mayoritas umat islam. Apalagi, haji merupakan salah satu ibadah wajib. Penurunan biaya haji tahun 2025 ini menjadi angin segar bagi calon jemaah haji. Dalam 10 tahun terakhir, pemerintah tercatat beberapa kali melakukan penurunan biaya haji. Namun, penurunan tersebut lebih karena pengaruh eksternal, seperti penguatan nilai rupiah yang signifikan.
Di tahun 2025 ini, penurunan biaya haji diharapkan akan menjadi titik tolah haji murah dan nyaman. Presiden Prabowo tampaknya tidak main-main dengan salah satu harapannya. Secara khusus, Presiden telah membentuk badan Penyelenggara (BP) Haji yang langsung di bawah presiden. Presiden juga menunjuk tokoh NU Muhamad Irfan sebagai kepala BP Haji.
Cucu pendiri Nadhalatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari mengatakan, sejumlah program telah disiapkan untuk menunjang kenyamanan jamaah haji Indonesia. Termasuk, rencana untuk membangun kampung Indonesia di Arab Saudi. “Kampung Indonesia akan di bangun di Kota Mekah, sebagai pusat jamaah Indonesia yang melaksanakan ibadah haji,” ujarnya.
Jika Kampung Indonesia bisa direalisasikan, diproyeksikan biaya haji di tahun-tahun berikutnya akan semakin berkurang. Sebab, salah komponen utama dari biaya pelaksanaan haji (BPH) dialokasikan untuk akomodasi dan konsumsi.
“Kampung Indonesia akan menjadi pusat akomodasi dan konsumsi untuk jemaah haji. Di luar masa haji, kawasan ini bisa difungsikan untuk pelaksanaan ibadah umrah. Selain akan menekan biaya pelaksanaan haji, juga diharapkan bisa meningkatkan manfaat dari biaya haji yang telah disetor calon jemaah,” uajrnya.
Humas