Estimasi Keberangkatan

Perkiraan keberangkatan dapat berubah sesuai perubahan kuota provinsi/kabupaten/kota/haji khusus dan perubahan regulasi dan hanya dihitung untuk jemaah yang belum batal atau belum berangkat

Estimasi
Daftar Tunggu
Pembatalan
PIHK
PPIU
Status Kesehatan

Headline

Populer

Command Center Haji Diluncurkan, BPH RI Tekankan Pentingnya Kontrol dan Transparansi

Jakarta - Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama resmi meluncurkan Command Center Haji, sebuah pusat kendali modern untuk memantau dan mengelola penyelenggaraan ibadah haji. Peresmian ini dihadiri oleh Dirjen Penyelenggara Haji Hilman Latief dan Sekretaris Utama Badan Penyelenggara Haji (BPH) Teguh Dwi Nugroho, serta para pejabat terkait lainnya.   Dalam sambutannya, Sekretaris Utama BPH RI, Teguh Dwi Nugroho, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Ditjen PHU Kementerian Agama dalam menghadirkan Command Center Haji. Beliau menekankan bahwa penyelenggaraan ibadah haji merupakan proses yang kompleks, melibatkan banyak instansi, mengelola jemaah dalam jumlah besar, dilaksanakan di dalam negeri dan Arab Saudi, serta memiliki batasan waktu yang ketat. "Karenanya, diperlukan fungsi kontrol yang ketat, terpadu, konsisten, dan mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat," ujar Teguh.   Teguh menjelaskan bahwa Command Center ini akan berfungsi sebagai pusat kendali untuk koordinasi, pemantauan, mitigasi risiko, dan pengambilan keputusan. Dengan memantau dan menganalisis data yang masuk, kondisi penyelenggaraan haji dapat diketahui secara real-time dan komprehensif. Hal ini memungkinkan pencegahan timbulnya insiden yang berpotensi mengganggu penyelenggaraan ibadah haji, pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, serta respon yang efektif terhadap laporan dan aduan masyarakat.   ![Ruangan Hajj Command Center, Gd. Kemenag RI](https://haji.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/Whats_App_Image_2025_05_08_at_10_50_51_798dc1f7fa.jpeg) Lebih lanjut, Teguh menyoroti bahwa Command Center ini menyajikan data dan informasi penting penyelenggaraan haji yang dapat diakses dan dianalisis oleh pimpinan strategis, para penyelenggara haji, dan publik. "Hal ini menunjukkan keterbukaan informasi kepada stakeholder perhajian dan sejalan dengan keinginan BPH Haji untuk mewujudkan proses penyelenggaraan haji yang efektif, aman, nyaman, dan transparan," tegasnya. ![Ruangan Hajj Command Center, Gd. Kemenag RI](https://haji.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/Whats_App_Image_2025_05_08_at_10_50_08_4f3376bbdb.jpeg) Di akhir sambutannya, Teguh menyampaikan ucapan selamat kepada Kementerian Agama atas hadirnya Command Center Haji. Beliau berharap agar inovasi-inovasi lain terus bermunculan demi peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji di masa mendatang.
7 Mei 2025

Usai Lantik PPIH, Kepala BP Haji Gus Irfan Awasi Meal Test Jemaah Haji: Fokus pada Lansia dan Asupan Bergizi

Makassar (BPH) --- Kementerian Agama resmi melantik 23 orang Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar Tahun 1446H/2025M di Aula Wisma Shafa, Asrama Haji Makassar, Jum'at (25/4/2025) yang dirangkaikan dengan kegiatan meal test atau uji coba menu katering bagi jemaah haji selama penerbangan. PPIH Embarkasi Makassar (UPG) dilantik oleh Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag RI Akhmad Fauzin mewakili Dirjen Penyelenggaran Haji Dan Umrah Kemenag RI, disaksikan oleh Kepala Badan Penyelenggara Haji Moch. Irfan Yusuf, yang akrab disapa Gus Irfan. Dalam penilaian tes makanan (meal tes), Gus Irfan menyempatkan diri melihat langsung beragam menu makanan yang disiapkan oleh maskapai Garuda Indonesia selaku penyedia layanan. Menu yang ditampilkan mencakup makanan utama hingga camilan pendamping, yang nantinya akan dikonsumsi oleh ribuan jemaah haji dari Embarkasi Makassar. “Meal test ini sangat penting. Saya titip kepada pihak katering, terutama terkait menu untuk jemaah haji lansia. Mulai dari bubur, vitamin, mineral, hingga karbohidrat harus diperhatikan. Makanan harus mudah dicerna, memberi energi, dan tidak cepat basi karena jumlah jemaah yang dilayani sangat banyak,” kata Gus Irfan. Dia menekankan asupan makanan selama perjalanan haji berperan penting dalam menjaga kesehatan jemaah. Oleh karena itu, selain kualitas dan kandungan gizi, keamanan makanan juga menjadi perhatian utama. Gus Irfan juga memastikan makanan yang disiapkan telah tersertifikasi halal, dan cocok dengan selera mayoritas jemaah asal Indonesia. “InsyaAllah makanannya sesuai dengan selera orang Indonesia. Semuanya aman dan halal,” tegas dia Sebanyak 15.546 jemaah haji akan diberangkatkan dengan 41 kloter melalui Embarkasi Makassar yang berasal dari 8 Provinsi, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat. *Humas BP Haji*
26 April 2025

Kepala BP Haji Gus Irfan: Tiga Pilar Sukses untuk Haji yang Lebih Berkualitas

Gowa (BPH) – Sebanyak 599 calon jemaah haji (CJH) dari Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, mengikuti Bimbingan Manasik Haji Tahap Tahun 1446H/2025M yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gowa, di Masjid Agung Syekh Yusuf Gowa, Jum'at (25/04/2025). Kegiatan ini menjadi momentum bagi para calon tamu Allah untuk memantapkan persiapan diri, baik dari segi pemahaman tata cara ibadah maupun kesiapan spiritual dan sosial menjelang keberangkatan ke Tanah Suci. Manasik Haji Kabupaten Gowa di Hadiri oleh Kepala Badan Penyelenggara Haji, Moch. Irfan Yusuf, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, Deputi Bidang Pengawasan, Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Haji, Harun Al Rasyid, Sekretaris Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Arfi Hatim, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, Ali Yafid, Bupati Kabupaten Gowa Husniah Talenrang. Kepala Badan Penyelenggara Haji RI, Moch. Irfan Yusuf yang akrab disapa Gus Irfan menyampaikan visi strategis BP Haji melalui konsep Tri Sukses Penyelengaraan Haji dan Umrah. "Ketiga pilar tersebut meliputi sukses ritual, sukses ekosistem ekonomi dan sukses peradaban dan keadadaban," sebutnya. Tri sukses haji yang pertama yaitu keberhasilan ritual, yang memastikan jamaah dapat menjalankan ibadah dengan aman, khusyuk, dan penuh kedamaian. Yang kedua keberhasilan ekosistem ekonomi, yang mengoptimalkan potensi haji dan umrah dalam mendukung UMKM halal, industri logistik, layanan keuangan syariah, serta teknologi pelayanan. Yang ketiga, keberhasilan peradaban dan keadaban, dengan membentuk jamaah sebagai duta Islam yang menampilkan karakter bersih, tertib, toleran, dan moderat.
26 April 2025

Dahnil Anzar Simanjuntak sampaikan harapan Presiden Prabowo terkait Sukses Haji Pada Pembukaan Manasik Haji Nasional 1446 H

Jakarta, 19 April 2025 — Pembukaan Manasik Haji Nasional 1446 Hijriah yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (19/4), berlangsung khidmat. Acara ini dihadiri oleh Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, serta sejumlah pejabat dari Kementerian Agama dan BP Haji. Dalam sambutannya, Dahnil menyampaikan pesan penting kepada para jemaah untuk mempersiapkan diri secara optimal menjelang keberangkatan ke Tanah Suci. Ia menekankan pentingnya kesiapan lahir dan batin demi menjalankan ibadah haji dengan khusyuk, aman, dan nyaman. Selain itu, Dahnil juga menyoroti peran BP Haji dalam penyelenggaraan haji tahun ini sebagai bentuk dukungan dan pengawasan yang akan menjadi bekal untuk pelaksanaan haji di masa mendatang. "Tahun ini kami masih belajar banyak dari Kementerian Agama. Namun, mulai tahun 2026, penyelenggaraan haji akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab BP Haji," jelasnya. Ia menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Agama atas asistensi yang diberikan dalam pendirian BP Haji, baik dari pusat hingga ke daerah. Menurutnya, ini adalah fondasi penting menuju penyelenggaraan haji yang lebih baik dan profesional. "Harapan kami, penyelenggaraan haji oleh BP Haji ke depan harus lebih unggul, lebih amanah, dan lebih berpihak kepada kepentingan jemaah. Penyelenggaraan tahun ini adalah langkah awal, dan semoga menjadi standar terbaik bagi masa depan," tegasnya. Lebih jauh, Dahnil menyampaikan bahwa Presiden RI membentuk BP Haji bukan hanya untuk mengelola ibadah secara administratif, tetapi juga untuk memastikan bahwa haji tidak berhenti pada simbolisasi ritual belaka. Berdasarkan arahan tersebut, BP Haji merumuskan tiga pilar sukses penyelenggaraan haji: *Sukses Ritual* Haji yang sesuai syariat, efisien, aman, nyaman, dan bersih dari rente, korupsi, serta pungli. “Presiden menegaskan, jangan sampai ibadah haji dinodai oleh praktik manipulatif apa pun. Kami mendukung penuh sikap tegas Menteri Agama dalam menjaga integritas penyelenggara,” ujar Dahnil. *Sukses Ekosistem Ekonomi Haji* Haji harus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional dengan efek berganda (multiplier effect) yang nyata. "Presiden menyebut, saya dan Gus Irfan harus jadi simbol kebangkitan haji Indonesia, yang berkontribusi bagi kesejahteraan rakyat," tambahnya. *Sukses Peradaban dan Keadaban* Ibadah haji harus melahirkan pribadi dan masyarakat yang lebih beradab, cinta tanah air, dan menjaga ukhuwah islamiyah, insaniyah, serta wathaniyah. "Kita berharap muncul para haji yang membawa semangat kebangsaan, sebagaimana yang pernah dilakukan para tokoh bangsa seperti HOS Cokroaminoto, KH Ahmad Dahlan, dan KH Hasyim Asy’ari,” ujarnya. Dahnil mengakhiri sambutannya dengan mengajak para jemaah untuk menjaga dan merawat kemabruran haji. “Kemabruran yang utuh adalah kemabruran yang menghasilkan kesalehan pribadi, kesalehan sosial, dan kesalehan kebangsaan. Inilah wajah haji Indonesia ke depan,” pungkasnya. Sebagai catatan, Manasik Haji Nasional 1446 H ini berhasil mencatatkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai kegiatan manasik haji dengan jumlah peserta terbanyak secara hybrid, yakni diikuti oleh lebih dari 100.000 jemaah haji dari seluruh Indonesia yang terhubung secara daring dan luring serentak. *HUMAS BP HAJI*
19 April 2025

Kepala BP Haji Hadiri Forum Umrah dan Ziarah Ke-3 di Arab Saudi

Jakarta (BP Haji)--Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf, bersama jajarannya menghadiri Forum Umrah dan Ziarah edisi ketiga yang berlangsung di Madinah. Forum akbar yang dibuka langsung di bawah naungan Yang Mulia Pangeran Salman bin Sultan bin Abdulaziz Al Saud, Gubernur Wilayah Madinah, ini menjadi wadah penting bagi ribuan pelaku industri umrah dan ziarah dari seluruh dunia. Kehadiran Kepala Badan Penyelenggara Haji dan delegasi Indonesia di forum yang berlangsung pada 14-16 April 2025 ini memiliki arti strategis. Mochamad Irfan Yusuf dijadwalkan untuk mengikuti berbagai sesi diskusi dan pameran yang menampilkan perkembangan terkini dalam penyelenggaraan ibadah umrah dan ziarah. Salah satu fokus utama kehadiran Kepala Badan Penyelenggara Haji adalah untuk mendapatkan informasi langsung mengenai proses dan regulasi terbaru yang diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi terkait umrah dan ziarah. Pemahaman mendalam terhadap kebijakan terkini ini dianggap krusial untuk disampaikan kepada masyarakat Indonesia, khususnya para pelaku usaha travel perjalanan ibadah. "Kehadiran kami di forum ini sangat penting untuk memahami secara komprehensif arah kebijakan terbaru dari Pemerintah Arab Saudi," ujar Mochamad Irfan Yusuf jelang keberangkatan ke Arab Saudi di Bandara Soeta, Tangerang (10/4/2025). "Informasi ini akan menjadi bekal berharga bagi kami untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam memfasilitasi ibadah umrah dan ziarah bagi masyarakat Indonesia, serta memberikan kepastian dan panduan yang jelas bagi para penyelenggara perjalanan ibadah," sambungnya. ![a-3.jpg](https://haji.go.id/v5/storage/strapi-cms-landing-page/cms/a_3_7322beda8e.jpg) Forum Umrah dan Ziarah ini mempertemukan lebih dari 4.000 perusahaan dan dihadiri oleh perwakilan dari lebih 116 negara, dengan perkiraan jumlah peserta melebihi 30.000 orang. Diharapkan, forum ini akan menghasilkan ribuan kesepakatan kerja sama antara perusahaan umrah Saudi dan perusahaan pariwisata internasional. "Partisipasi aktif Badan Penyelenggara Haji Mochamad dan delegasi Indonesia diharapkan dapat memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah umrah dan ziarah, serta memastikan pelayanan terbaik bagi jemaah Indonesia di masa mendatang. Informasi penting yang diperoleh selama forum ini akan segera disosialisasikan kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan terkait di Indonesia," tandas Irfan Yusuf. (Rd) Humas BP Haji
10 April 2025

Dahnil Anzar Simanjuntak Apresiasi Kebijakan Arab Saudi dalam Penangguhan Sementara Visa Umrah jelang Musim Haji 2025

Jakarta (BP Haji)---Wakil Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menyampaikan apresiasi atas kebijakan terbaru Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang menangguhkan sementara penerbitan visa kunjungan, termasuk visa umrah, bisnis, dan keluarga, bagi warga dari 14 negara, termasuk Indonesia. Kebijakan ini akan diberlakukan mulai 13 April 2025 hingga setelah puncak pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari upaya Pemerintah Arab Saudi dalam menjaga ketertiban penyelenggaraan haji, meningkatkan aspek keamanan, serta memastikan kapasitas layanan tetap optimal dan sesuai regulasi. Penangguhan ini juga dimaksudkan untuk mencegah penggunaan visa non haji dalam pelaksanaan ibadah haji yang berpotensi menimbulkan gangguan operasional dan risiko keselamatan. Wakil Kepala BP Haji, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, mengapresiasi langkah strategis tersebut dan menilai kebijakan ini sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola haji yang berkualitas sebagaimana menjadi komitmen BP Haji. “Kebijakan ini mencerminkan keseriusan Arab Saudi dalam menyelenggarakan ibadah haji yang aman, tertib, dan sesuai syariat. Ini sejalan dengan masukan BP Haji yang kami sampaikan secara langsung dalam kunjungan diplomatik dengan menteri dan wakil menteri Haji dan Umrah Arab Saudi pada Desember tahun lalu,” ujar Dahnil. “Kami menekankan pentingnya pelaksanaan haji yang mengedepankan Efisiensi operasional, Keamanan jemaah, dan Kenyamanan beribadah. Prinsip EMAN yang diusung BP Haji menjadi bagian dari arus pemikiran bersama demi pelayanan terbaik bagi seluruh tamu Allah dari berbagai penjuru dunia,” tambahnya. Di dalam negeri, Dahnil juga menyampaikan telah melakukan koordinasi dengan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI terkait kerjasama dalam Pengawasan terhadap jemaah haji ilegal yang menggunakan visa selain Visa haji Resmi. Penangguhan visa ini mencakup negara-negara seperti India, Mesir, Pakistan, Yaman, Tunisia, Maroko, Yordania, Nigeria, Aljazair, Indonesia, Irak, Sudan, Bangladesh, dan Libya. Warga negara dari daftar tersebut yang telah mengantongi visa yang masih berlaku tetap diizinkan masuk Arab Saudi hingga 13 April 2025, dan diminta untuk keluar dari wilayah Kerajaan paling lambat tanggal 29 April 2025. BP Haji mengimbau kepada seluruh calon jemaah dan penyelenggara perjalanan ibadah untuk senantiasa mematuhi kebijakan Pemerintah Arab Saudi serta mengedepankan kepatuhan terhadap prosedur dan regulasi resmi demi kelancaran dan keberkahan penyelenggaraan ibadah haji. *Humas BP Haji*
9 April 2025